Selasa, Mei 20, 2025
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bontang | PDM Bontang
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota PDM Bontang 2022-2027
    • Majelis
    • Lembaga
    • Profil
      • AD/ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
  • Hikmah
  • Khutbah
  • Berita
    • Kabar Persyarikatan
    • AUM
    • Ortom
  • TVMu
No Result
View All Result
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bontang | PDM Bontang
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota PDM Bontang 2022-2027
    • Majelis
    • Lembaga
    • Profil
      • AD/ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
  • Hikmah
  • Khutbah
  • Berita
    • Kabar Persyarikatan
    • AUM
    • Ortom
  • TVMu
No Result
View All Result
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bontang | PDM Bontang
No Result
View All Result
Home Hikmah

Puasa Ramadan: Lebih dari Sekadar Ibadah Vertikal, Sentuhan Horizontal yang Menguatkan

by redaksi
2 Maret 2025
in Hikmah
Reading Time: 3 mins read
0
Puasa Ramadan: Lebih dari Sekadar Ibadah Vertikal, Sentuhan Horizontal yang Menguatkan

Ustaz Lukman Hakim (kanan) saat memberikan ceramahnya di Kajial Al Islam dan Kemuhammadiyahan PDM Bontang, Sabtu 1 Maret 2025. (M Zulfikar/MPID PDM Bontang)

pdmbontang.com, Bontang – Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di bulan suci ini, ibadah puasa menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan.

Namun, tahukah Anda bahwa puasa Ramadan bukan hanya sekadar ibadah vertikal, yaitu hubungan antara hamba dengan Allah SWT? Lebih dari itu, puasa memiliki dimensi horizontal yang sangat penting, yaitu dampaknya terhadap hubungan kita sesama manusia.

Hal inilah yang menjadi inti ceramah Ustaz Lukman Hakim, Lc., M.Pd, penceramah asal Samarinda dalam Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bontang.

Bertempat di Masjid Al-Ikhlas Muhammadiyah Bontang pada Sabtu, 1 Maret 2024, kajian ini menjadi bagian dari kegiatan rutin Muhammadiyah dalam menyemarakkan syiar Islam, khususnya di bulan Ramadan.

Related Post

Bekali Orang Tua dengan Hikmah Alquran dalam Mendidik Anak

Rahasia Al-Fatihah: Panduan Hidup Muslim Sejati

Pesan Ketum PP Muhammadiyah di Hari Pers Nasional 2025

Pesan Haedar Nashir di Hari Guru Nasional

Dakwah Islam Melalui Muhammadiyah: Mengajak Kepada Allah

Ustaz Lukman Hakim membuka ceramahnya dengan menjelaskan bahwa kegiatan kajian seperti ini adalah bagian dari dakwah Islam yang rutin dilakukan, termasuk di Samarinda.

“Kegiatan seperti ini biasanya rutin selama bulan Ramadan. Di Samarinda juga sama. Ini bagian dari dakwah Islam. Kemudian juga memperkenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Muhammadiyah hadir bukan untuk mengajak orang mengikuti organisasi ini, melainkan sebagai jalan untuk mengajak masyarakat lebih dekat kepada Allah SWT.

“Kita bukan mengajak orang kepada Muhammadiyah, tapi mengajak orang kepada Allah SWT melalui Muhammadiyah,” tegasnya.

Sejarah Panjang Puasa: Pondasi Spiritual Sebelum Syariat

Menariknya, Ustaz Lukman menjelaskan bahwa syariat puasa memiliki sejarah yang panjang. Meskipun termasuk syariat yang paling tua bahkan sejak zaman Nabi Adam AS, perintah puasa dalam Islam baru turun pada tahun kedua Hijriah, atau 15 tahun setelah kenabian Muhammad SAW.

“Syariat puasa turun 2 Hijriah, atau 15 tahun setelah kenabian. Kenapa begitu panjang? Padahal puasa syariat yang paling tua. Bahkan sejak zaman Nabi Adam,” jelas Ustaz Lukman.

Ia mencontohkan puasa ayyamul bidh sebagai salah satu bentuk puasa yang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Adam AS.

Mengapa perintah puasa baru turun setelah 15 tahun kenabian? Menurut Ustaz Lukman, hal ini karena tahapan awal dakwah di Mekah selama 13 tahun fokus pada pembangunan akidah, tauhid, akhlak, dan spiritualitas.

“Tahapan pertama: 13 tahun di Mekah membangun akidah, tauhid, akhlak, spiritual. Perintah puasa turun di akhir bulan Sya’ban tahun kedua hijriah,” terangnya.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, pembangunan mental dan spiritual menjadi fondasi utama sebelum penerapan syariat.

Sebagaimana ciri surat Madaniyah yang diawali dengan seruan “Ya ayyuhallazina amanu” (Wahai orang-orang yang beriman), berbeda dengan surat Makkiyah yang umumnya dimulai dengan “Ya ayyuhannas” (Wahai manusia).

Ayat tentang puasa, Al-Baqarah 183, juga termasuk surat Madaniyah yang ditujukan kepada orang-orang beriman.

“Yang pertama dibangun manusia itu mentalnya, baru syariatnya,” tegas Ustaz Lukman.

Ia juga menyinggung fenomena sebagian umat Islam yang tidak berpuasa karena merasa tidak terpanggil. Padahal, perintah puasa dalam Alquran menggunakan kata kutiba (diwajibkan) yang menunjukkan perintah syariat yang berat, sebagaimana perintah perang, qishash, dan warisan.

“Ayat kutiba di Al-Quran untuk perintah syariat yang berat. Ada 4: perang, qisos, puasa, warisan,” jelasnya.

Puasa: Ibadah Tak Terlihat dengan Dampak Nyata

Salah satu keistimewaan ibadah puasa adalah sifatnya yang tak terlihat. Hanya individu yang berpuasa dan Allah SWT yang mengetahui hakikat puasanya.

“Ibadah puasa ini ibadah yang tak terlihat, yang tahu kita dengan Allah,” ungkap Ustaz Lukman.

Meski demikian, ibadah yang murni karena Allah ini memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial.

“Ibadah puasa meskipun untuk Allah punya pengaruh di lingkungan manusia,” tambahnya.

Dalam Alquran, terdapat dua kata yang berkaitan dengan puasa, yaitu syiam dan shaum. Syiam lebih menekankan pada menahan diri dari makan dan minum, sementara shaum memiliki makna yang lebih luas, yaitu menahan diri dari perkataan yang buruk dan perbuatan dosa. ”

Di Alquran ada 2 kata berkaitan puasa. Syiam menahan makan dan minum, shaum menahan lisan,” jelas Ustaz Lukman.

Puasa Bukan Jaminan Surga Jika Masih Menyakiti Sesama

Ustaz Lukman mengingatkan bahwa ibadah puasa tidak serta merta mengantarkan seseorang ke surga jika masih gemar menyakiti orang lain.

Esensi puasa adalah melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya dalam hubungan dengan Allah, tetapi juga dalam hubungan dengan sesama manusia.

“Ibadah puasa tidak langsung mengantarkan ke surga, jika masih menyakiti orang lain,” tegasnya.

Dengan berpuasa, diharapkan potensi taqwa (ketakwaan) dalam diri meningkat, sementara potensi fujur (kemaksiatan) menurun.

Puasa menjadi momentum untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kualitas diri sebagai Muslim yang bertakwa. “Dengan puasa ini, potensi taqwa naik, potensi fujur turun,” pungkas Ustaz Lukman.

Puasa Ramadan: Ibadah Holistik untuk Kesempurnaan Diri

Ceramah Ustaz Lukman Hakim ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang ibadah puasa Ramadan. Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih pengendalian diri secara total, baik secara vertikal (hubungan dengan Allah) maupun horizontal (hubungan dengan sesama manusia).

Dengan memahami dimensi vertikal dan horizontal puasa, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan meraih kesempurnaan diri di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Wallahu a’lam. ***

Penulis/Editor/Fotografer: M Zulfikar Akbar/MPID PDM Bontang

Tags: Kajian Al Islam dan KemuhammadiyahanLukman HakimPuasaRamadan
Share214Tweet134Send

Related Posts

Bekali Orang Tua dengan Hikmah Alquran dalam Mendidik Anak
Hikmah

Bekali Orang Tua dengan Hikmah Alquran dalam Mendidik Anak

...

by redaksi
28 Maret 2025
Rahasia Al-Fatihah: Panduan Hidup Muslim Sejati
Hikmah

Rahasia Al-Fatihah: Panduan Hidup Muslim Sejati

...

by redaksi
16 Maret 2025
Next Post
Gubernur Rudy Mas’ud Hadiri Pengajian dan Dialog Ideopolitor Muhammadiyah Kaltim

Gubernur Rudy Mas’ud Hadiri Pengajian dan Dialog Ideopolitor Muhammadiyah Kaltim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Jadwal Shalat
Sumber: Kemenag RI (Penambahan Waktu +8 Menit sesuai Putusan Muhammadiyah}
Selasa, 20 May 2025
Provinsi: Kalimantan Timur
Kab/Kota: Bontang
21 Dzul Qa'dah 1446 H
Imsak04:39
Subuh04:49
Terbit06:03
Dhuha06:18
Dzuhur12:07
Ashar15:31
Maghrib18:10
Isya19:24
Logo
Copyright © 2025 MPID PDM Bontang
Plugin by Vision Web Development

Berita Populer

  • Membanggakan, Alumni SD Muhammadiyah 1 Bontang Lolos Pertukaran Mahasiswa ke Thailand

    Membanggakan, Alumni SD Muhammadiyah 1 Bontang Lolos Pertukaran Mahasiswa ke Thailand

    695 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Jadwal dan Lokasi Salat Idulfitri 1446 H Muhammadiyah Bontang

    637 shares
    Share 255 Tweet 159
  • Semarak Ramadan di Bontang, SD MUTUPLUS Turut Meriahkan Pawai Obor

    598 shares
    Share 239 Tweet 150
  • SD Muhammadiyah 1 Bontang Raih 7 Juara Lomba Milad ke-111 Muhammadiyah Se-Kaltim

    597 shares
    Share 239 Tweet 149
  • PD IPM Bontang Ikuti Sekolah Literasi PW IPM Kaltim di Sangatta

    594 shares
    Share 238 Tweet 149

Alamat:
Gedung Dakwah Muhammadiyah
Jl. Ahmad Yani No. 25, Tanjung Laut, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kaltim.

Tentang Kami

  • Sejarah Muhammadiyah
  • Unsur Pimpinan PDM Bontang
  • Redaksi
  • Kontak Kami

Tautan Terkait

  • PP Muhammadiyah
  • PW Muhammadiyah Kaltim
  • Suara Muhammadiyah
  • KTAM
  • Pendataan Warga Muhammadiyah Bontang

Copyright © 2023 Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) PDM Bontang.
Dipersembahkan oleh Vision Web Development

Facebook-f Instagram

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota PDM Bontang 2022-2027
    • Majelis
    • Lembaga
    • Profil
      • AD/ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
  • Hikmah
  • Khutbah
  • Berita
    • Kabar Persyarikatan
    • AUM
    • Ortom
  • TVMu

Copyright © 2023 Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Bontang.
Dipersembahkan oleh Vision Web Development