pdmbontang.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di SD Muhammadiyah 5 Samarinda, Sungai Kunjang, pada hari Senin (25/12/2023).
Rakerwil ini dihadiri oleh seluruh jajaran PWM dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kaltim, serta perwakilan majelis dan lembaga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Kaltim, termasu perwakilan dari PDM Bontang.
Rakerwil ini juga dihadiri oleh Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Masjid (LPCRM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, H.M. Jamaluddin Ahmad, yang disambut oleh Ketua LPCR PWM Kaltim, Taufiqurrahman.
Rakerwil ini merupakan rakerwil bersama empat majelis dan dua lembaga, yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani, Majelis Tabligh, Majelis Pustaka dan Informasi, LPCR, dan Lembaga Dakwah Komunitas.
Dalam sambutannya, Taufiqurrahman mengucapkan selamat datang kepada H.M. Jamaluddin Ahmad dan mengapresiasi kehadiran seluruh peserta rakerwil. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan SD Muhammadiyah 5 dan SMP Muhammadiyah 6 yang menjadi tuan rumah acara ini.
“Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan SDM 5 dan SMPM 6 yang telah menyediakan fasilitas dan akomodasi yang baik untuk rakerwil ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWM Kaltim, KH. Siswanto, dalam pidatonya menekankan bahwa bermuhammadiyah tidak hanya mengembangkan organisasi, tetapi juga bisa menghasilkan pencerahan untuk siapa saja.
Ia mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus dan anggota Muhammadiyah, di antaranya adalah ketaatan dan kedekatan kepada Allah.
“Allah menciptakan kita bukan untuk main-main, tetapi untuk mengabdi dan beribadah kepadanya. Dalam raker yang insyaallah dimulai hari ini, mohon untuk dikaji kembali program-program masing-masing majelis dan lembaga, bagaimana agar yang kita lakukan bisa menjadi lebih taat dan lebih dekat kepada Allah,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah wahana untuk menjadi lebih dekat kepada Allah. Selain itu, ia mengingatkan Muhammadiyah tidak mengarahkan untuk memilih calon tertentu dalam tahun politik ini.
“Mari kita cermati kembali apakah Muhammadiyah sudah sesuai dengan ideologinya atau tidak. Jika belum kita selaraskan kembali, jika sudah kita kuatkan kembali. Sekali lagi, Muhammadiyah tidak mengarahkan untuk memilih calon tertentu. Tapi dari banyak isyarat, cukuplah isyarat itu untuk orang-orang berakal sehat,” imbuhnya.
Ia juga mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk bersyukur berada di Muhammadiyah, yang merupakan organisasi yang memiliki sejarah panjang dan peran besar dalam pembangunan bangsa.
“Mari kita syukuri kita berada di Muhammadiyah, yang telah berdiri sejak 1912 dan terus berkontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Mari kita jaga dan kembangkan Muhammadiyah dengan semangat amal usaha dan khidmat,” ajaknya.
Ketua LPCRM PP Muhammadiyah, H.M. Jamaluddin Ahmad, menyampaikan bahwa rakerwil ini di samping menindaklanjuti hasil Rakernas, juga akan melihat sejauh mana pengurus melakukan konsolidasi dan dinamisasi program-program.
Ia juga menginformasikan bahwa LPCR telah ditransformasi menjadi LPCRM, yang memiliki tugas dan fungsi yang lebih luas serta strategis khususnya dalam pengembangan masjid.
Salah satu program yang menjadi fokus LPCRM adalah pengembangan masjid Muhammadiyah. Ia mengatakan bahwa sejak Muhammadiyah berdiri, baru di Muktamar Solo kemarin kata “masjid” baru muncul. Ini sekaligus penegasan, bahwa Muhammadiyah harus bangkitkan masjid sebagai pusat dakwah dan pelayanan umat.
“Masjid harus dimunculkan kembali agar warga Muhammadiyah mau memakmurkan masjid. Masjid jadi pusat dakwah, melayani umat, bukan hanya tempat sholat,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan beberapa program yang akan dilakukan oleh LPCRM terkait masjid, seperti pengembangan cabang ranting dari masjid, akademi marbot masjid Muhammadiyah, dan qaidah terbaru pengelolaan masjid Muhammadiyah yang akan dikelola oleh lintas majelis. Ia berharap program-program ini bisa mendukung visi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan.
Ia juga mengingatkan agar rakerwil ini tidak disia-siakan, tetapi dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pengurus dan anggota Muhammadiyah.
“Jangan sia-siakan raker ini. Manfaatkan waktu dan kesempatan ini untuk saling berbagi pengalaman, ilmu, dan gagasan. Mari kita buka bersama rakerwil dengan membuka membaca basmalah,” pungkasnya.
Rakerwil ini akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 25-26 Desember 2023, dengan agenda pembahasan program kerja masing-masing majelis dan lembaga. ***
Penulis/Editor: M Zulfikar Akbar/MPI PDM Bontang