Apakah yang dimaksud Iman kepada Allah?
Allah adalah Tuhan semesta alam yang mencipta segala sesuatu. Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang terakhir tanpa penghabisan. Tidak ada yang bisa disamakan dengan-Nya; keesaan-Nya adalah inti dari kepercayaan akan ketuhanan. Allah adalah kehidupan itu sendiri, mengatur segala yang ada di dunia ini dengan mendengar dan melihat segala yang terjadi.
“Wajib kita percaya akan Allah. Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan segala sesuatu dan Dialah yang pasti adanya. Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang akhir tanpa penghabisan. Tiada sesuatu yang menyamai-Nya. Yang Esa tentang ketuhanan-Nya. Yang hidup dan pasti ada dan mengadakan segala yang ada,” ujar Miftah Khilmi Hidayatullah berdasarkan Kitab Iman dalam HPT yang disampaikan dalam Pengajian Tarjih pada Rabu, 13 September 2023 dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.or.id.
Keajaiban yang paling mencolok adalah bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu dengan kehendak-Nya yang tegas. Dengan firman-Nya yang kuat, “Jadilah!” segala sesuatu muncul ke dalam eksistensi. Itu adalah bukti nyata akan kekuasaan-Nya yang tak terbantahkan.
Namun, kata Miftah, penting untuk diingat bahwa kita sebagai manusia memiliki keterbatasan. Allah adalah entitas yang begitu luar biasa sehingga akal manusia tidak mampu mencapai pemahaman yang lengkap tentang-Nya. Oleh karena itu, kita tidak seharusnya mencoba membicarakan hal-hal yang melampaui batas akal kita dalam hal kepercayaan.
“Allah tidak menyuruh kita membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal dalam hal kepercayaan. Sebab akal manusia tidak mungkin mencapai pengertian tentang Dzat Allah dan hubungannya dengan sifat-sifat yang ada pada-Nya. Maka janganlah engkau membicarakan hal itu,” ucap Miftah.
Al-Qur’an sendiri telah memberikan petunjuk yang bijak dalam hal ini, dengan mengatakan, “Tiada sesuatu yang serupa dengan-Nya.”
Ini mengingatkan kita tentang keterbatasan akal manusia dalam memahami Dzat Allah. Seperti yang disebutkan dalam Surat Thaha ayat 110, “Dia tahu segala yang ada di depan dan di belakang mereka, sedangkan pengetahuan mereka tidak mungkin mendalami-Nya.”
Bagi orang beriman, cukuplah jika mereka merenungkan makhluk-makhluk ciptaan-Nya untuk membuktikan keberadaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan kebijaksanaan-Nya. Allah menciptakan langit dan bumi, dan tidak ada keraguan tentang keberadaan-Nya.
Allah adalah sumber keyakinan yang tak terbantahkan bagi banyak orang. Keberadaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan kebijaksanaan-Nya tercermin dalam ciptaan-Nya. Meskipun kita tidak dapat sepenuhnya memahami-Nya, kita dapat merayakan dan bersyukur atas kehadiran-Nya dalam kehidupan kita. ***
Editor: M Zulfikar