pdmbontang.com, Bontang – Suasana Masjid Al Ikhlas Muhammadiyah Gunung Sari, Bontang, dipenuhi antusiasme jamaah dalam Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang diselenggarakan oleh PDM Bontang, Sabtu 15 Maret 2025.
Kajian dengan tema “Hikmah Puasa Ramadan” ini menghadirkan Dr. Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc., M.Hum, dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, sekaligus anggota Divisi Tafsir Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
Acara diawali dengan lantunan merdu ayat suci Alquran dan sari tilawah, menciptakan suasana khusyuk dan penuh penghayatan.
Ustaz Khilmi, yang aktif mengkaji Tafsir At-Tanwir, menjelaskan bahwa tafsir ini, sesuai namanya, bertujuan untuk “mencerahkan” umat Islam.
“Tafsir At-Tanwir diharapkan dapat meningkatkan etos kerja, ilmu, sosial, dan berbagai aspek kehidupan lainnya,” ungkap Ustaz Khilmi.
Ia kemudian mengupas tafsir Surat Al-Fatihah dalam At-Tanwir, yang disebut sebagai “Ummul Quran” karena mengandung pokok-pokok ajaran Alquran.
“Alquran yang sedemikian banyaknya (ayat dan surat) itu pokoknya di Al-Fatihah,” jelasnya.
Menurut Ustaz Khilmi, Al-Fatihah memiliki dua pokok utama: pandangan hidup dan jalan hidup.
Pandangan hidup yang diajarkan adalah bahwa Alquran merupakan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini didasarkan pada hadirnya Asmaul Husna “Ar-Rahman” dalam ayat ketiga.
“Ar-Rahman menyebutkan rahmat Allah luas tidak terbatas, tidak hanya manusia. Yang ingin dihadirkan adalah Islam untuk keluarga, masyarakat, muslim, termasuk nonmuslim. Kita dapat menunjukkan Islam sebagai yang terbaik,” tuturnya.
Ilmu, sebagai salah satu rahmat Allah, harus digunakan oleh umat Islam untuk memberikan dampak positif dan manfaat bagi sesama.
Selanjutnya, Ustaz Khilmi menjelaskan tentang jalan hidup yang diajarkan dalam Islam, khususnya melalui ibadah puasa.
“Puasa intinya menahan diri (imsak) dari makan minum, bersenggama suami istri, dan lain-lain,” terangnya.
Ia mengutip sebuah studi yang menunjukkan bahwa individu yang dilatih berpuasa sejak kecil cenderung memiliki persepsi kehidupan yang lebih baik saat dewasa.
“Menahan diri banyak memunculkan karakter yang baik. Puasa itu perisai,” tegasnya.
Tujuan utama puasa adalah mencapai takwa, yang akan mengantarkan pada “Al-Falah” (kemenangan).
Takwa, menurut Ustaz Khilmi, adalah kumpulan dari segala kebaikan, yaitu mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
“Semua hal itu baik sampai Allah SWT melarangnya,” pungkasnya. ***
Penulis/Editor: M Zulfikar Akbar/MPID PDM Bontang
Fotografer: Rian Gunawan/MPID PDM Bontang